JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ingin memindahkan ibu kota Indonesia jika terpilih dalam pemilu presiden mendatang. Hal itu dianggap mereka untuk mempercepat pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan.
Namun, dalam visi misi Prabowo-Hatta yang diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), tidak disebutkan lokasi ibu kota yang baru. Upaya ini tercantum dalam poin ke-5 dari bagian ke-6 tentang percepatan pembangunan infrastrukur.
Mempercepat pembangunan infrastruktur dasar, menurut Prabowo-Hatta, ialah untuk mendukung proses produksi dari kegiatan ekonomi utama pada enam koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Selain membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia berupa jalan dan jembatan, rencana percepatan pembangunan infrastruktur juga ialah dengan mempercepat pembangunan irigasi dan pelabuhan perikanan pesisir.
Rencananya, mereka akan membangun 3.000 kilometer jalan raya nasional baru modern dan 4.000 kilometer rel kereta api. Untuk itu, porsi anggaran transfer ke daerah untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas publik di provinsi dan kota/kabupaten akan diperbesar.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Meidella Syahni |
Editor | : Sandro Gatra (source) |
0 komentar:
Posting Komentar